Tiba-tiba saya teringat dengan salah satu guru yang paling saya banggakan, beliau adalah Bapak K.H. Nurul Anwar, Lc. Guru yang sekaligus Pimpinan Pondok Pesantren Attaqwa Putra ini begitu sangat kharismatik dimata murid-muridnya. Tidak tahu kenapa, Beliau terkadang hadir didalam mimpi-mimpi tidur saya, jika beliau yang hadir dalam mimpi saya, pasti saja menimbulkan tanda tanya besar didalam hati saya. Karena mimpinya seperti mengandung sebuah makna besar. Tetapi sayangnya saya tidak bisa mena'birkan mimpi itu. Salah satu mimpi yang pernah saya alami, yang masih menimbulkan tanda tanya besar adalah, disuatu shubuh yang sejuk, saya sebagai santri pergi ke masjid untuk melaksanakan shalat shubuh. Singkat cerita kami shalat berjama'ah dengan di imami oleh Beliau. Saya paling haru jika beliau menjadi imam dalam shalat berjama'ah apalagi kalau shubuh, suaranya menggema tapi merdu, pas dengan apa yang dibaca olehnya. Terkadang membuat saya menangis. Setelah shalat shubuh berjama'ah selesai sebagaimana lazimnya kami semua membaca wirid setelah shalat. Hingga sampai pada musafahah, artinya bersalaman dengan sang imam. Setelah saya bersalaman dengan beliau lalu saya kembali mengambil Al-Qur'an untuk tadarus berjama'ah dan saya pun duduk menunggu tadarus dimulai. Setelah seluruh santri berkumpul untuk memulai tadarus, tiba-tiba guru saya ini datang kepada saya, dan saya terkejut. Sambil tersenyum Beliau memberikan segelas teh kepada yang saya tanpa mengetahui darimana Beliau mendapatkannya. Setelah itu Beliau pergi begitu saja meninggalkan saya tanpa kalimat sepatah kata-pun. Teman-teman disekeliling saya terkejut dan membangga-banggakan saya. Lalu saya pun meminum teh pemberian dari Beliau. Dan setelah saya minum teh itu ternyata rasanya manis.Hehe… Cuma mimpi doang kok.
Tetapi ada yang lebih penting dari mimpi itu sendiri. Yaitu tentang pesan-pesan yang disampaikan oleh beliau kepada kami murid-muridnya angkatan 2007-2008 Masehi. Adalah pesan itu sebagai berikut: Namun sebelum saya mengulas pesan-pesan beliau saya ingin menekankan, bahwa ini hanya untuk mengabadikannya saja agar saya selalu ingat pesan guru saya yang mulia ini. Tidak ada maksud tertentu. Kalaupun bermanfaat untuk semua, ya Alhamdulillah namanya gitu, hehehe.
"Anak-anakku jadilah kalian insan yang sukses dalam kehidupan dunia dan akhirat dengan melalui proses sebagai berikut:
· Jagalah hubungan baik dengan Allah dengan selalu bertanggung jawab kepadanya. Hubungan baik dengan guru/Orangtua/Almamater yang telah berjasa mendewasakanmu dengan jalan berbakti. Dan jagalah hubungan baik sesama manusia dengan membangun silaturrohim yang berguna.
Allah berfirman, "mereka diliputi kehinaan dimana saja mereka berada. Kecuali mereka yang membangun hubungan baik dengan Allah dan membangun huungan baik sesama manusia."
Rasulullah Bersabda, "Siapa orang yang ingin dilapangkan baginya rezekinya dan dipanjangkan baginya umurnya, maka hendaklah dia menyambung silaturrohim (kepada Allah dan manusia)."
Dan Rasulullah bersabda juga, "barangsiapa yang tidak berterimakasih dengan manusia, sama dengan tidak berterima kasih kepada Allah."
· Dalam kehidupan yang sangat singkat ini petakanlah kehidupan dengan jelas agar tercapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Sesuai dengan do'a yang selalu kita baca: Rabbanaa atinaa fiddunya hasanah wafil akhirati hasanah waqinaa 'adzabannaar.
§ Bahagia didunia:
1. Niat atau motivasi dengan kuat dan tidak tergoyahkan.
2. Planing atau program yang akurat dan konsisten untuk mencapainya.
3. Tujuan yang ingin dicapai dengan memilih profesi sesuai dengan bakat kalian.
§ Bahagia akhirat:
1. Niat atau motivasi yang ikhlas semata-mata karena Allah.
2. Amal sholeh yang berguna buat akhirat dan bermanfaat untuk oranglain.
3. Dengan satu tujuan: "Ya Allah kami mohon kerelaan Engkau dari syurga. Dan kami berlindung dari murka Engkau dari api neraka."
· Sebagai Kader Attaqwa ingat selalu misi Attaqwa,
1. Berdzikir.
2. Berfikir.
3. Beramal (amal sholeh/professional).
4. Ikhlas.
Ke empatnya dijelaskan lagi oleh Pimpinan Yayasan kami, Bapak KH. Muhammad Amien Noer, MA. 1. Berdzikir; sebagai upaya pendekatan diri selalu kepada allah SWT melalui shalat dan dzikir-dzikir yang lain.
2. Berfikir; sebagai upaya untuk selalu mampu mengamati dan mengikuti perkembangan zaman, sehinggaberwawasan luas sebagai modal untuk berjuang dijalan Allah.
3. Beramal; sebagai tanda dan bukti orang yang selalu siap berjuang dijalan Allah SWT demi mewujudkan cita-cita suci, menegakkan kebenaran sesuai ajaran Islam. 4. Ikhlas; semata-mata karena Allah dalam berdzikir, berfikir dan beramal. Demi mencapai martabat yang tinggi disisi Allah. Yaitu mardhotillah disamping mendapat kecintaan dari segenap makhluk Allah.
Ujungharapan, 12 rajab 1429 H-15 Juli 2008 M.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar