Bermimpi
Jika kamu tidak mempunyai mimpi, bagaimana kamu bisa mewujudkannya.
(Oscar Hamnertein)
Didalam Kamus besar Bahasa Indonesia, bermimpi mempunyai makna yang berbeda-beda. Bermimpi, bisa berarti mengalami atau melihat sesuatu dalam khayal ketika tidur. Bisa juga berarti Berkhayal; berangan yang bukan-bukan. Dan bisa juga berarti memimpikan; mencita-citakan (sesuatu yang susah atau tidak mungkin dicapai) contoh: walaupun pendidikannya rendah ia selalu –memimpikan- jabatan yang tinggi. Tentunya dalam pembahasan kali ini bermimpi yang saya maksud adalah dalam pengertian yang ketiga dari penjelasan diatas. Yaitu mencita-citakan (sesuatu yang susah atau tidak mungkin dicapai). Bukan bermimpi dengan maksud berangan yang tidak bermanfaat ataupun sesuatu khayalan ketika tidur. Tetapi hematnya, bermimpi dalam pengertian saya pribadi tidak berbeda jauh dengan apa yang telah kita bahas. Yaitu cita-cita atau harapan. Hanya saja bermimpi yang saya utarakan saat ini lebih luas ruang lingkupnya. Karena dengan bermimpi lebih membuat orang-orang merasa tertantang, karena tujuan dan pencapaiannya yang terkadang diluar rasional dan keadaannya itu sendiri. Tetapi tidak sedikit pula orang-orang sukses yang lahir dari kalimat bermimpi itu, dibanding dari kalimat cita-cita dan harapan.
"Masadepan dimiliki oleh mereka yang percaya kepada keindahan mimpinya" (Eleanor- Roosevelt)
Kita pasti masih ingat tentang kisah Sang Pemimpi yang ditulis oleh Andrea Hirata. Andrea menggambarkan sosok arai sebagai Pemimpi yang tangguh yang berani bertaruh apapun untuk mimpi-mimpinya. Awalnya kita akan meragukan bagaimana mungkin seorang anak kampung miskin yang tinggal jauh dari perkotaan, bermimpi pergi ke eropa untuk melanjutkan pendidikannya. Namun keraguan itu tertepis setelah arai berhasil menerjemahkan mimpinya dengan melewati perjalanan dan rintangan yang sulit. Tentunya ini kembali kepada keyakinan dan tekad yang kuat. Bukan saja arai yang diceritakan oleh Andrea Hirata. Sebenarnya kita pun bisa untuk menerjemahkan mimpi-mimpi kita menjadi nyata. Tidak ada yang mustahil untuk sebuah mimpi. Selama kita bertekad dan berusaha dengan sungguh-sungguh dan bersabar dalam mencapainya. "lan tablagal majda hatta tal'aqashshobro".
"Kalau kita punya impian dan keinginan yang kuat membaja. Maka Tuhan punya cara menggerakkan oranglain dan seluruh alam ciptaan-Nya untuk membantu kita mencapainya. Pemimpin ternyata selalu siap menolong oranglain terutama kaum muda yang memiliki impian." (Marwah Daud Ibrahim)
Ucapan Ibu marwah Daud diatas itu akhirnya terbukti pada saya, kalian tahu? Selalu saja ada mimpi-mimpi besar dalam diri saya. Dan ini sudah berjalan cukup lama. Saya sendiri tidak tahu, mengapa saya terlalu senang bermimpi yang besar-besar. Yang mungkin menurut sebagaian orang akan menganggap saya sedang tidak waras. Tetapi ada hal yang sampai membuat saya selalu bermimpi. Salah satunya mungkin karena saya terlalu minat membaca buku orang-orang besar. Yang juga terlahir dari bermimpi besar. Sehingga akhirnya saya ikut terhipnotis dalam dunianya. Dengan ini saya percaya banyak orang yang mampu mencapai impian mereka jika mereka menggunakan pola kecemerlangan dalam kehidupan mereka.
Berawal, ketika masa itu saya masih duduk di bangku Sekolah Dasar. Ada satu buku yang selalu membuat saya sampai bermimpi dan berimajinasi hebat. Yaitu buku RPUL. Buku yang mencakup ringkasan beragam bidang ilmu pengetahuan ini akhirnya membawa saya menyusun mimpi-mimpi. Mulai dari ingin merasakan naik pesawat, melanjutkan sekolah keluar negeri, hingga sampai ingin keliling dunia. Oleh sebab itu kenapa saya namakan buku ini "Catatan Sang Langlangbuana" karena saya ingin mencoba seperti Ibnu Bathuthah dan Ibnu Khaldun; yang telah melakukan perjalanan 'melanglangbuana' keliling dunia. Dengan melanglangbuananya mereka, didalam perjalanannya, mereka menemukan berbagai keajaiban yang kemudian ditulis dalam sebuah buku yang membuatnya terkenal dimasanya sampai sekarang ini. Dan semua itu terpendam dan selalu terngiang-ngiang, "suatu saat saya pasti bisa". Dan benar, jika kita bermimpi Tuhan pasti memeluk mimpi-mimpi kita. (mengutip ungkapan andrea hirata) hampir semua yang saya mimpikan itu benar menjadi nyata. Satu demi satu Tuhan mewujudkannya. Walaupun jalannya begitu sulit dan tidak disangka-sangka. Padahal waktu itu kondisi saya 360 derajat tidak mendukung untuk mencapainya. Bagaimana ini bisa terjadi?
Saya berkeyakinan, tidak ada yang mustahil didunia ini. ribuan ekor burung besi dapat terbang diudara dengan berat yang berton-ton. Seorang manusia dapat memijakan kakinya diluar angkasa. Dalam hitungan detik sebuah pesan singkat dapat sampai dari wilayah satu ke wilayah lain yang padahal jaraknya sampai beratus ribu kilometer. Bukankah ini sesuatu yang mustahil menurut akal kita? Bagi yang tidak berfikir cemerlang memang mustahil. Tetapi bagi yang berfikir dan tahu proses sistem kerjanya, akan menganggap itu bisa terjadi. Begitupun dengan mimpi-mimpi kita yang rasanya sulit dicapai. Tidak ada yang mustahil. Semua dapat terjadi dan menjadi nyata jika kita berfikir cemerlang dan bertindak dengan strategi. Pastinya dengan Proses.
Tahun dua ribu delapan, saya lulus dari sebuah perguruan swasta. Dan saya mulai berfikir kemana saya akan melanjutkan pendidikan saya. Tetapi karena dari kecil saya bermimpi ingin sekolah keluar negeri, maka yang pertama kali saya prioritaskan adalah memilih melanjutkan sekolah keluar negeri. Awalnya saya telah berniat memilih UIA Malaysia. Namun hal itu tidak berjalan mulus. Akhirnya saya mengambil kesempatan untuk ikut serta dalam test yang diselenggarakan oleh sekolah dengan tujuan Mesir. Setelah test dan melihat hasilnya, saya dinyatakan layak untuk dan diterima diuniversitas islam tertua itu.
Dan setelah menjalani proses yang panjang. Akhirnya ditengah jalan ternyata ada sesuatu yang menghambat mimpi-mimpi saya. Ternyata keadaan ekonomi keluarga saya tidak sejalan dengan apa yang saya harapkan. Saya putus asa, Ibu saya telah membuat keputusannya untuk saya. agar saya mengundurkan diri saja dan membatalkan rencana melanjutkan sekolah keluar negri. Saya kecewa. Namun dihatinya yang paling dalam Ibu saya sangat mendukung pilihan saya. Beliau tetap meyakinkan saya, "kalau saat ini belum di izinkan Insya Allah masih ada kesempatan lagi." Dan pastinya do'anya tidak terlewatkan. Beliau berdo'a sepanjang jalan. Dan benar, akhirnya semua itu teratasi. Do'a ibu saya didengar oleh Tuhan. Seorang dermawan yang tanpa kami duga membantu pembiayaan saya untuk melanjutkan sekolah saya ke luar negeri. Padahal diwaktu yang bersamaan, posisi saya dan ibu sudah didepan pintu untuk mengundurkan diri kepada orang yang mengurusi keberangkatan ke Mesir. Bukankah akhirnya yang terjadi mimpi saya untuk sekolah keluar negeri tercapai? Apakah ini sebuah kebetulan? Pastinya disini ada campur tangan Tuhan. Allah SWT berfirman, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. Dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka."
"Kalau kita punya impian dan keinginan yang kuat membaja. Maka Tuhan punya cara menggerakkan oranglain dan seluruh alam ciptaan-Nya untuk membantu kita mencapainya. Pemimpin ternyata selalu siap menolong oranglain terutama kaum muda yang memiliki impian." (Marwah Daud Ibrahim).
Ada satu cerita tentang pemuda Singapura yang bernama Adam Khoo. Diusia yang 26 tahun dia sudah memulai empayar perniagaan yang bernilai jutaan dolar. Dan menjadi salah satu penceramah terbaik Asia. Dan menerima bayaran sehingga Rp 6.000.000 sejam dalam menyampaikan ceramahnya.
Ketika usianya 13 tahun, ia masih ingat saat itu bukanlah waktu yang menggembirakan dalam kehidupannya. Dia baru saja masuk kesebuah sekolah menengah yang bertaraf rendah di Singapura.
Beberapa tahun sebelum itu yaitu ketika dia berusia delapan tahun, dia dibuang dari sebuah sekolah rendah karena berkelakuan buruk. Dia sering mendapatkan nilai yang tidak memuaskan. Akibat buruknya nilai yang diterimanya ketika disekolah rendah, keenam-enam sekolah menengah yang dipilih oleh ibu bapaknya akhirnya ditolak permohonannya.
Akhirnya dia terpaksa masuk kesebuah sekolah kerajaan yaitu Sekolah Ping Yi. Pada mulanya, pencapaian akademik yang diterimanya sangat minim seperti sebelumnya. Dia lulus hanya empat syarat dari delapan syarat. Oleh sebab itu dia ditempatkan dikelas yang paling corot. Dia bukan saja lemah dalam pelajaran, bahkan tubuhnya lemah. Dia tidak memiliki kemahiran sosial, membosankan, bersikap tidak sopan dan tidak lama kemudian, dilabelkan sebagai 'pelajar yang bermasalah' disekolah. Namun selepas enam bulan, dia terpaksa dikeluarkan karena tidak lulus ujian.
Seperti kebanyakan remaja bermasalah, dia lebih suka dengan bermain game dan menonton tv yang tidak bermanfaat. Yang dia tahu hanyalah menghabiskan waktu berjam-jam dengan kedua aktifitas itu. Tidak heranlah jika dia menjadi remaja yang membosankan dan tidak peduli pada apapun.
Dalam keadaan seperti itu, dia dijejali kepada suatu idea. Hingga sesuatu terjadi pada pikirannya. Pemikiran itu menarik perhatiannya dan memberikan gagasan yang tidak pernah dialami sebelumnya. Ia seumpama lampu yang tiba-tiba menyala dihadapannya. Dia mulai menyadari pemikiran-pemikiran negatifnya selama itu adalah satu-satunya perkara yang menghalangnya untuk bertindak.
Sebelumnya, dia yakin dia tidak sepandai seperti pelajar-pelajar lainnya. Pada waktu itu dia merasa memang dilahirkan dalam keadaan tidak beruntung, malas dan tidak ada motivasi diri. Dia tidak mampu mencapai kecemerlangan dalam apapun yang dilakukannya. Naik dalam bidang akademik, musik ataupun olahraga. Dia percaya memang tidak ada kelebihan didalam dirinya.
Namun, apa-apa yang dia pelajari dari mentor-mentornya akhirnya membuahkan hasil. Dia terinspirasi. Ditunjukkan oleh Ernest Wong bahwa semua orang bisa menjadi genius dan menjadi pemimpin walaupun awalnya goblok sekalipun. Dikatakan oleh Ernest Wong , “Satu-satunya hal yang bisa menghalangi kita adalah keyakinan yang salah serta sikap yang negative.” Adam Khoo-pun memutuskan untuk menerapkan keprcayaan barunya yang didapat dari mentor-mentornya. "Apabila oranglain bisa melakukannya, saya juga bisa melakukannya! Yang terpenting adalah strateginya." Diapun berfikir, apabila saya dapat menjadikan strategi oranglain sebagai contoh dan mengikut contoh itu, saya bisa melakukan apa saja yang saya inginkan. Tiba-tiba pada usia 13 tahun dia mulai bermimpi sesuatu yang besar karena dia ingin sukses dalam hidupnya.
Dia mulai menetapkan tiga mimpi utama yang ingin dicapai pada waktu itu. Mimpi yang pertama adalah ingin menjadi pelajar terbaik disekolahnya, mimpi kedua adalah diterima di Universitas Swasta ternama di Singapura. Dan mimpi yang ketiga adalah diterima di Universitas Nasional Singapura dan menjadi salah seorang Mahasiswa terbaik di universitas itu. Dapatkah anda bayangkan mimpi-mimpi itu datang dari seorang yang berada dalam 20 persen pelajar terlemah di Singapura? Ia bagaikan impian yang tidak masuk akal.
Setelah dia belajar dan mencontoh banyak dari orang-orang besar. Dalam masa satu tahun dia mampu mendapatkan nilai cemerlang dan termasuk dari 10 pelajar terbaik disekolahnya. Dan dalam masa tiga tahun dia adlah pelajar terbaik disekolahnya. Dia juga menjadi pelajar pertama dan satu-satunya pelajar dari sekolah itu yang diterima di Universitas Swasta ternama di Singapura. Setelah lulus dari Universitas ini dia diterima juga di Universitas Nasional Singapura. Padahal Universitas ini hanya menerima 10 persen kelompok teratas pelajar-pelajar terbaik diseluruh Singapura. Dan dalam masa setahun dia telah mampu berada dalam kumpulan satu persen pelajar terbaiknya. Dan dalam masa enam tahun dia telah mampu menjadi pelajar terbaik diseluruh Singapura.
"Apabila kita percaya kita mampu melakukan sesuatu, kita mulai dari menggunakan sumber mental kita. Kita menggali semua kekuatan yang ada pada diri kita untuk mendukung kepercayaan itu. Sebaliknya, apabila kita mengatakan sesuatu perkara itu mustahil dicapai, kita enggan memikirkan lagi tentangnya. Dengan begitu, kita menutup semua kemungkinan yang sebenarnya dapat kita capai." (Adam Khoo).
Mimpi Saya
Menjadi Penulis adalah salah satu dari sekian mimpi-mimpi saya yang berjejer. Karena bagi saya menulis adalah sesuatu yang mengasyikkan. Dan menulis menurut saya adalah 'berkata dengan tangan' artinya, menulis menyampaikan sesuatu baik gagasan, idea, pendapat atau lainnya dengan bahasa kita masing-masing. Yang tidak terlepas dari tulusnya perasaan dan kejujuran ketika menyampaikannya. Namun ada banyak lagi mimpi-mimpi saya selain menjadi Penulis. Seperti keliling dunia, yang tujuannya menuliskan pengalaman dan hikmah-hikmah atau Kebesaran Tuhan yang saya jumpa disetiap luasnya bumi ini. Selain itu, mendirikan Stasiun Televisi juga merupakan mimpi saya, betapa saya kecewa dengan stasiun TV saat ini. 85% menyiarkan siaran yang tidak mendidik. Hanya satu dua stasiun TV saja yang menurut saya selalu menayangkan tentang Pendidikan serta Kepedulian. Saya ingin mendirikan Stasiun Televisi yang menjunjung moral, yang mendukung Pendidikan bangsa ini, yang mencontohkan kepedulian dan lain sebagainya yang bermanfaat!!! Namun ada hal yang paling saya mimpikan selain dari menjadi penulis dan keliling dunia. Saya selalu bermimpi ingin sekali mendirikan sebuah Perguruan Besar dan Lapangan Pekerjaan yang meliputi Pendidikan dengan mengembangkan Sumber Daya Manusia dan Alamnya. Yang terdiri dari bangunan Universitas Internasional, Sekolah Menengah Internasional, Pondok Pesantren Internasional, Sekolah Dasar, Perpustakaan Besar dan berbagai bidang Lapangan Usaha. Namun yang saya maksud diatas bukanlah Perguruan atau Lembaga Pendidikan yang sering kita lihat. Yang saya maksud disini adalah Perguruan Besar Gratis yang dikhususkan untuk para Kaum Dhuafa, Yatim Piatu, Anak-anak jalanan dan lain-lain dari kalangan kurang mampu. bukankah Allah telah memerintahkan kepada kita agar berbuat baik kepada "mereka". "bukankah kebajikan itu menghadapkan muka ke arah timur dan barat, tetapi yang termasuk kebajikan ialah beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi, memberikan bantuan yang disayanginya kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang terlantar dalam perjalanan, peminta-minta, dan memerdekakan budak…" (QS. Al-baqarah : 177) Saya selalu membayangkan, betapa indahnya jika semua anak-anak dibangsa ini dapat mengenyam Pendidikannya sampai tuntas. Betapa Indahnya jika semua anak-anak bangsa kita cerdas-cerdas. Betapa indahnya jika anak-anak kita tumbuh berkembang menjadi Ilmuwan dibidangnya. Betapa indahnya jika anak-anak kita bersatu dalam membangun baru peradaban dan kemajuan bangsa ini. Betapa indahnya jika bangsa ini menjadi bangsa yang cerdas, bangsa yang bermoral, bangsa yang bermartabat. Kita selalu memimpikan Negara Republik Indonesia menjadi Negara Maju bukan lagi Negara Berkembang. Namun bagaimana bisa harapan mulia itu tercapai jika kemiskinan, pendidikan, dan pengangguran masih menjadi masalah terbesar. Semoga dengan tulisan ini, semua mimpi-mimpi saya dapat terwujud. Saya selalu yakin seperti yakinnya saya kepada matahari bahwa esok akan terbit menyinari alam ini. Dan saya selalu berharap impian besar dan impian yang indah ini akan segera menjadi kenyataan disuatu hari nanti. Dan inilah mimpi terbesar saya! "Khairunnaas anfa'uhum linnaas". Dan sebenarnya, mimpi ini hanya saya dengan Tuhan yang mengetahuinya.
"Kenyataan hari ini adalah mimpi kemarin. Kenyataan esok adalah mimpi hari ini." (Hasan Al Bana)
Berusaha
Ketika saya bermimpi menjadi seorang penulis, maka saya harus berusaha dengan cara banyak belajar, dan menulis. Ketika saya bermimpi menjadi Pemimpin, maka saya harus berusaha dengan cara banyak belajar dari para pemimpin dan memperbanyak bacaan serta pengetahuan. Jika saya bermimpi ini, maka saya harus berusaha seperti ini, dan seterusnya.
'Berusaha' saya urutkan diposisi kedua setelah Bermimpi. Karena Jika hanya bermimpi saja tanpa ada usaha. Itu namanya impian kosong yang tidak bermanfaat. Namun sebaliknya, jika berusaha saja tanpa bermimpi-impian (tujuan, cita-cita) usaha itu tidak akan berkembang dan jauh dari keberhasilan. Bermimpi dan Berusaha ibarat Kopi dengan Gula. Jika hanya kopi saja, maka rasanya akan pahit. Tetapi jika dicampur dengan gula menurut seleranya, maka kopi itu akan menjadi nikmat. Begitulah.
Didalam syair arab disebutkan, "Manjadda wajada" barangsiapa bersungguh-sunguh pasti dapat ia. Berusaha untuk menggapai sesuatu dengan bersungguh-sungguh dapat menghantarkan apa yang kita inginkan. Bahkan ia bisa menjadi harta karun kita. DR. 'Aidh al Qarni mengibaratkannya dengan peribahasa, "Semut berjalan pulang dan pergi lebih dari seribu kali. Lebah terbang dan hinggap berkali-kali. Dan serigala, demi makanan, rela meninggalkan kegembiraan." Didalam hadits diungkapkan, "Berusahalah mencapai apa yang bermanfaat bagimu!, "Bersegeralah pada pekerjaanmu!", "Dua nikmat yang memperdayai banyak orang: Kesehatan dan kekosongan."
Tanpa berusaha, bagaimana mungkin seorang Ciputra dapat menjadi pengusaha besar yang unggul dibidangnya? Dengan proyek "Kota Baru" nya yang tersebar di Jabotabek, Surabaya dan Vietnam sampai berjumlah 11 buah dan memakan lahan sampai 20.000 hektar lebih. Tentunya semua itu tidak akan berdiri kalau bukan dari sebuah usaha yang serius dan sungguh-sungguh.
Tanpa berusaha, bagaimana mungkin Bakrie dapat mewujudkan impiannya menjadi pengusaha besar? Tokoh yang satu ini memang dikenal sebagai jiwa pekerja keras. Bersungguh-sungguh dalam meraih impiannya. Berusaha dengan sungguh-sungguh ini telah dilakukannya sejak kecil dari mulai berjualan roti sampai bekerja diperusahaan milik oranglain. Senandung dengan usaha dalam meraih masadepannya, bakrie terlahir dari keluarga yang kurang mampu. Namun dengan begitu, dengan keyakinannya ia baranggap menjadi miskin tampaknya bukan hambatan bagi seseorang untuk menjadi maju. Asal ada kemauan dan cerdas bekerja serta memiliki karakter mempesona., pastilah cita-cita akan tercapai.
Tanpa berusaha, bagaimana mungkin Tokoh Islam termashur Ahmad bin Hanbal dapat hafal satu juta hadits, dan menulis empat puluh ribu hadits dalam kitab musnadnya.
Allah berfirman: "Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya usahanya itu kelak akan diperlihatkan. Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna."
Rasulullah SAW bersabda: " Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Disetiap keduanya ada kebaikan masing-masing. Berjuanglah demi meraih apa yang berguna untukmu dan mintalah pertolongan kepada Allah."
Ada beberapa hal yang dapat mengiringi usaha anda dalam meraih impian. Diantaranya adalah: Niat, Keseriusan, Keberanian dan Keterampilan.
- Niat. Adalah kunci pertama seseorang dalam usaha meraih impian-impainnya. Tanpa niat yang kuat, usaha dalam meraihnya pun akan lemah. Niat yang baik akan menghantarkan kepada hasil yang baik pula. Begitupun sebaliknya. Tentang niat disebutkan oleh Rasulullah SAW didalam haditsnya. "Sesungguhnya amal itu tergantung kepada niatnya." DR. 'Aidh al Qarni juga menjelaskan tentang niat ini, "Segala perbuatan pasti ada niatnya. Maka niatkanlah segala perbuatan demi kebaikan, demi kemaslahatan oranglain, dan demi menghentikan kejahatan oranglain." Agar kita selalu kuat dalam usaha mencapainya, maka niat harus selalu diperbaharui. Karena terkadang tanpa kita sadari niat kita semakin hari semakin melebur. Oleh karena itu untuk menjaga kesempurnaan niat kita harus memperbaharuinya setiap saat. Setiap kita lemah atau sedang down. Dan inilah yang di istilahkan dengan 'Tajdidun Niat'.
- Keseriusan. atau kesungguhan. Keseriusan merupakan langkah yang perlu dilakukan dalam berusaha meraih impian. Semua yang dilakukan oleh orang-orang sukses mulanya adalah berusaha dengan serius, sungguh-sungguh. Tepat dalam mengambil tindakan. Dan konsisten didalam menjalankannya. Banyak orang yang bijak dan berpendidikan tinggi, mempunyai ijazah Sarjana dan Master. Namun jarang mencapai hasil yang luar biasa. Mereka mungkin bijak dan berpendidikan tinggi tetapi mereka kurang mengambil tindakan yang serius atau konsisten. Sebaliknya, banyak jutawan dan pemilik perusahaan yang tidak pernah masuk universitas ataupun berhenti belajar ditengah jalan. Mereka ini berhasil mencapai sesuatu yang luar biasa karena mereka bertindak dengan serius dan professional.
- Keberanian. Juga dibutuhkan dalam mengiringi usaha pencapaian. Seseorang yang tidak punya uang namun berani untuk membuka usaha itu lebih baik daripada seseorang banyak uang tetapi tidak berani mengambil langkah untuk membuka usaha mengembangkan harta yang dimilikinya. Contoh keberanian didalam berbisnis seperti yang saya terapkan didalam diri saya adalah: Berani Modal, Modal Berani. Artinya nekat dalam memulai langkah. Kalau kita tidak berani dan terus takut. Kita tidak akan memulainya sampai kapanpun.
"Hanya karena tidak berbuatlah maka segala sesuatu yang direncanakan tidak akan pernah berarti dan hanya sia-sia belaka." (Alfa Edison)
- Keterampilan. Melihat tantangan di indonesi semakin berat. Keterampilan/keahlian sangat mempengaruhi seseorang dalam tahap mencapai usahanya. Ini adalah nilai lebih. Semakin kita terampil dalam bidang yang digeluti. Maka peluang kesuksesan itu akan semakin terbuka lebar. Seorang Arsitek akan berjaya dibidang bangunannya. Seorang penceramah motivasi akan berjaya dibidangnya. Sebaliknya, seorang arsitek dituntut menjadi seorang penceramah motivasi, dan seorang penceramah dituntut membuat sketsa bangunan maka yang terjadi adalah audiens menjadi stress dan bangunan menjadi miring. Guru saya Bapak DR. Abdul Jabbar Madjid, MA. pernah berkata kepada saya: "seseorang akan hidup pada bakat (keterampilan) yang dimilikinya. Kalau bakatnya ceramah maka dia akan hidup dari ceramah itu. Jika dia bakatnya kaligrafi (tulisan indah) maka dia akan hidup ketika menjadi kaligrafer (penulis indah)."
Seiring dalam berusaha mencapai impian-impian itu pastinya selalu saja ada hambatan dan kesulitannya. ini sudah menjadi hukum alam. Setiap sesuatu yang kita tuju pasti selalu ada cobaannya. Baik berupa kesulitan, kegagalan, jangka waktu yang begitu panjang ataupun kesempatan yang selalu saja tidak kunjung datang. Namun kita dituntut agar tidak berhenti begitu saja. Kesulitan didalam mencapainya justeru tanpa kita sadari membuat kita terus berkembang. Kita akan mendapatkan pengalaman yang lebih banyak dan bermanfaat dari kesulitan itu sendiri. Karena kesulitan, kegagalan atau apapun istilahnya, adalah sebuah investasi. Ada pembelajaran didalamnya untuk mengoreksi kekurangan dan kesalahan. Ada semangat untuk terus memacu potensi diri. Maka jangan pernah menyerah pada kegagalan. Seorang Alfa Edison tidak mungkin dapat menyelesaikan eksperimen lampunya jika dia berhenti dikesulitan yang ke 999. Allah SWT berfirman: "Maka sesungguhnya bersama kesulitan disitu ada kemudahan, Sungguh bersama kesulitan disitu ada kemudahan." (Al-Insyirah:6-7) Dalam konteks ini Allah SWT sampai mengulanginya dua kali. Artinya Allah benar-benar meyakinkan kepada kita bahwa pasti ada Kemudahan ketika kita menghadapi suatu kesulitan. Firman Allah ini selalu menjadi motivasi saya dalam keadaan apapun. Karena saya yakin, ini adalah janji-Nya kepada manusia. Dan Dia (Allah SWT) tidak pernah mengingkari janjinya. Senada dengan itu, kita juga harus yakin. Adanya kesusahan mencerminkan bahwa ada Kebahagiaan. Adanya kelemahan pasti ada Kekuatan. Akan tetapi untuk sampai kepada yang demikian itu kembali bagaimana kita mengatur langkah-langkahnya. Ada beberapa kunci yang saya dapat simpulkan untuk mencapai proses dari kesulitan kepada kemudahan, kesusahan kepada kebahagiaan, dan kelemahan kepada kekuatan atau kemampuan.
- Pertama adalah Berfikir Positif atau dalam istilah Arabnya Ber'Husnu Zhon'. Allah SWT mengajarkannya langsung kepada kita, "Aku adalah seperti apa yang hamba-ku sangkakan kepada-Ku." Begitu pula ketika kita berfikir, saya tidak bisa melakukan itu, maka hasilnya yang didapat adalah pancaran getaran Negatif: tidak akan pernah bisa melakukannya. Dengan ini akan berlaku hukum tarik menarik atau lebih dikenal dengan 'Law of Attraction'. Michael J. Losier memberikan contoh didalam bukunya Law of Attraction: Ketika seseorang terbangun pada suatu hari senin pagi dengan perasaan agak kesal atau murung, sesungguhnya dia sedang memancarkan getaran negatif. Dan ketika getaran itu dia pancarkan. Seketika itu pula hukum ketertarikan memberikan reaksinya. Dengan memberikan lebih banyak getaran yang sama sifat dan jenisnya. (Untuk dicatat: Hukum ketertarikan selalu menyesuaikan diri dengan getaran anda baik itu positif atau negatif). Lalu, setelah orang itu bangkit meninggalkan ranjangnya terjadilah serentetan kesialan: kakinya tersandung, roti bakarnya hangus, terjebak kemacetan, lalu klien besarnya membatalkan transaksi. Dan akhirnya dia menyesali diri. Atau pada situasi yang berbeda, ketika seorang wiraniaga sedang kegirangan merayakan keberhasilannya mencapai rekor penjualan yang spektakuler, sesungguhnya dia sedang memancarkan sebuah getaran positif. Tak lama sesudah itu dia akan meraih rekor penjualan lain yang tak kalah hebatnya. Dan akhirnya, tak habis-habisnya orang itu memuji dirinya sendiri, "Saya sukses besar."
- Lalu Yang kedua adalah Bertindak Dengan Strategi Yang Cermat Dan Cerdas. Guru besar saya pernah berkata kepada saya, "Hidup ini dengan Strategi bukan dengan Emosi." Ya, strategi cermat dan cerdas telah sangat jelas akan mudah menyelesaikan masalah kita dengan hasil yang tentunya baik. Berbeda ketika mengambil tindakan menyelesaikan masalah dengan emosi. Maka yang terjadi bukanlah penyelesaian akan tetapi permasalahan lain justeru akan datang. Kedua kunci ini (Berfikir Positif dan Bertindak Dengan Strategi Yang Cermat dan Cerdas) sangatlah berkaitan. Disamping lainnya adalah bersabar.
"Sempurnakanlah Ikhtiar, lalu tawakkal." (Irena Handono)
Bersyukur
Ibarat minum kopi tidak pakai gula, maka hasilnya pahit. Ibarat minum kopi pakai gula menurut takarannya, maka hasilnya nikmat. Nah… nikmat ini terjadi karena sebuah keinginan, usaha dan proses. Lalu bagaimanakah agar nikmat itu terus bertambah?
Allah berfirman: "Barangsiapa bersyukur maka Aku akan tambahkan nikmat-Ku." (QS. Ibrahim : 7)
Saya tempatkan Bersyukur ini pada point yang ke tiga, setelah Bermimpi dan Berusaha. Bagi saya bersyukur mempunyai makna yang sangat luas. Setelah bermimpi, kita berusaha untuk mencapainya. Dan setelah itu kita harus bersyukur dengan apa yang menjadi keputusan Allah terhadap kita. Seharusnya setelah berusaha saya menempatkan tawakkal. Tetapi dalam konteks ini saya berpendapat bertawakkal sudah termasuk dalam arti bersyukur. Karena kita telah melakukan usaha semampunya. Ini menurut pendapat saya lho, kalau kalian tidak bersependapat dengan saya ya gak apa-apa. Hehe.
Dan nikmat bisa berupa, Rizki, Kesehatan dan Kesempatan. Didalam agama Islam Iman dan Islam juga merupakan sebuah nikmat yang tidak kalah lebih besarnya. Oleh karenanya, kalau kita perhatikan. Pada ceramah-ceramah seorang ulama besar atau seorang ustadz, mereka tidak pernah luput dari kalimat: "Mari kita panjatkan puja dan puji kita atas kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan kepada kita nikmat iman, nikmat islam, serta nikmat sehat wal'afiat." Lebih kurang seperti itu.
Dengan bersyukur dan mensyukuri apa-apa yang telah menjadi milik kita, kita akan merasa itu sudah cukup bagi kita. Berbeda dengan orang yang tidak tahu beryukur, ia akan merasa tidak pernah puas dengan apa yang menjadi miliknya. Padahal harta yang dimiliknya menurut kita sudah lebih dari cukup. Rumahnya empat, mobilnya sebelas, jabatannya sebagai Pejabat Negara. Usahanya banyak. Berbeda dengan panutan kita yaitu Nabi Muhammad. Nabi Muhammad selalu mensyukuri apa yang telah menjadi miliknya, oleh sebab itu Beliau selalu merasa bahagia walaupun hidupnya sederhana. Tidur beralaskan pelepah kurma dan berbantalkan tangannya sendiri. Saya tidak bisa membayangkan. Saya terharu dengan Pemimpin yang satu ini, begitu mulia akhlak dan pribadinya. Jadi rindu Nabi Muhammad L.
"Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku Mahakaya (tidak membutuhkan sesuatu) lagi Mahamulia." (QS An-Naml [27]: 40)
Bersyukur dapat diaplikasikan dengan beragam cara, dengan hati, dengan lidah dan dengan perbuatan.
- Syukur dengan hati dapat dilakukan dengan menyadari sepenuhnya bahwa nikmat yang diperoleh adalah semata-mata karena anugerah dan kemurahan Ilahi.
- Syukur dengan lidah adalah mengakui dengan ucapan bahwa sumber nikmat adalah Allah sambil memuji-Nya.
- Syukur dengan perbuatan, dengan memanfaatkan anugerah yang diperoleh sesuai dengan tujuan penganugerahannya.
Atau lebih universalnya bersyukur bisa dilakukan mulai dari berdo'a, melaksanakan perintah-Nya dengan lebih giat, menjauhi larangan-Nya, menjalankan sunnah-sunnah yang diajarkan Rasul-Nya, berbuat baik, bersedekah, infak, zakat, puasa, dan lain sebagainya. Dengan melakukan itu semua boleh jadi kita termasuk golongan orang-orang yang bersyukur. Prof. DR. Quraish Shihab berkata, "bahagian dari Ibadah adalah bersyukur. Dan Ibadah jauh lebih luas dari bersyukur."
Bersyukurlah untuk masa-masa sulit,
Dimasa itulah kamu tumbuh.
Bersyukurlah untuk keterbatasanmu,
Karena itu memberimu kesempatan berkembang.
Bersyukurlah untuk setiap tantangan baru.
Karena itu akan membangun kekuatan dan karaktermu.
Saya bangga dan bersyukur, Ibu saya adalah orang yang selalu mensyukuri sesuatu apa yang telah diberikan oleh Allah kepadanya. Salah satu rasa syukur yang dapat saya tangkap, adalah Ibu saya selalu berbuat baik kepada siapa saja. Jika dirumah sedang ada rizki berupa makanan, beliau selalu berbagi kepada orang-orang terdekatnya. Dan apabila ada rizki lebih berupa uang beliau akan menyedekahkan sebagiannya kepada siapa saja. Dan jika ada orang yang membutuhkan bantuannya, maka beliau akan membantu semampunya. Suatu hari seseorang berkata kepada saya. ''ibumu itu orang yang baik, dan hasil dari kebaikannya kamulah yang akan merasakannya''. Subhanallah, saya sampai terkejut mendengar ucapannya itu. Benarkah seperti itu? Tetapi yang saya rasa memang seperti itu, sudah beberapa tahun ini saya merasa banyak sekali orang yang baik hati kepada saya. Semua dapat saya rasakan ketika saya duduk dibangku sekolah menengah pertama swasta. Tepatnya ketika itu saya menjadi santri disebuah Pondok Pesantren. Tahun pertama semua biaya sekolah dan uang saku memang dari Ibu saya. Tetapi setelah naik ditahun kedua sampai tahun terakhir (tahun keenam) semua biaya sekolah ditanggung oleh donatur yang mengasuh saya. Maklum, karena Ayah saya sudah meninggal dari tahu 2001. Maka akhirnya ditahun kedua Tsanawiyah sampai tahun terakhir di tingkat Aliyah saya tinggal bersama siswa yatim. Dan setelah lulus, keinginan saya melanjutkan sekolah keluar negeri pun atas kedermawanan oranglain. Bahkan sampai menikah pun saya dapat kebaikan dari oranglain. Ternyata hasil dari berbuat kebaikan itu sangat terasa. Allah berfirman, "Tidak ada balasan untuk kebaikan selain kebaikan pula." (QS. Ar-rahman : 60) atau "…orang-orang mukmin yang mengerjakan kebaikan bahwa mereka akan mendapat balasan yang baik." (QS. Al-Kahfi : 2)
Saya ucapkan syukur dan terima kasih kepada semua orang yang khususnya dalam hal in telah banyak membantu dan memberikan sumbangsihnya kepada saya, saya hanya dapat berdo'a dan berharap. Allah yang membalas dengan segala kemurahan, kebaikan, kasih sayang yang berlipat ganda. Amiiin.
Siapa yang tidak mensyukuri manusia, maka dia tidak mensyukuri Allah (Begitu bunyi suatu riwayat yang disandarkan kepada Rasul Saw).
Semoga kita termasuk kepada golongan orang-orang yang bersyukur.
"Adapun terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah engkau menyebut-nyebut. "
(QS. Adh-Dhuha [93]: ll).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar